Minggu, 16 Desember 2018

Kunjungan Ke PT.Sarana Bandar Nasional Tanjung Priok


PT. Sarana Bandar Nasional

Pada tanggal 3 desember 2018 saya dan kelas saya dari S1 MLM ITL Trisakti mengunjungi PT.Sarana Bandar Nasional Tanjung Priok.

Profil PT.SBN

PT. Sarana Bandar Nasional (PT.SBN) sendiri merupakan anak perusahaan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) yang bergerak dalam bidang usaha, Angkutan transportasi, bongkar muat, pengiriman barang, pergudangan, operator terminal laut, truk, custom clearance, pedalaman depo yang didirikan pada tanggal 31 maret 1986. Operasional dan jaringan usaha pada saat ini meliputi 58 cabang yang tersebar seluruh wilayah Nusantara dari Sabang sampai Merauke yang berkantor pusat di Jakarta

Angkutan transportasi yang di kelola oleh PT.SBN 

  • Kapal jenis 2 in 1.

Kapal ini memiliki kapasitas 1583 penumpang dan 98 kontainer, beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di pulau-pulau kecil dan terdepan di Indonesia, yang tidak hanya memerlukan angkutan penumpang, tapi juga angkutan barang-barang kebutuhan pokok maupun barang-barang lain seperti pakaian, furniture hingga kendaraan motor dan mobil.
  • Kapal jenis 3 in 1

Kapal ini adalah jenis kapal penumpang serbaguna yang mampu mengangkut kontainer, penumpang dan mobil sekaligus. Kemampuan kapal 3 in 1 PT PELNI (Persero) dalam mengangkut kontainer dan kendaraan roda empat, secara langsung berkontribusi dalam mendistribusikan kebutuhan pokok ke wilayah Indonesia bagian timur yang dipasok dari Jakarta, Surabaya dan Makassar. Di dalam kapal ini memiliki banyak fasilitas pendukung yang disediakan demi kenyamanan penumpang. Seperti minimarket, mushalla. Untuk kapal ini container di taroh di bagian depan dan belakang serta untuk mobil berada di lantai paling bawah. Contohnya kapal Ciremai
PT.SBN melakukan bisnis dengan menjual jadwal nya bukan kapal nya yang dimaksud disini adalah PT.SBN akan menjual jadwal nya jadi apabila sudah jadwalnya berangkat maka kapal itu biarpun kosong akan tetap jalan tidak terpengaruh banyaknya penumpang atau tidak.
 Kapal Ciremai
  • Kapal Tol Laut.

Tol Laut merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok. Barang barang dikirim dengan kapal tol laut :

Barang Kebutuhan Pokok Hasil Pertanian/Agricultural groceries:
  • Beras/Rice
  • Kedelai bahan baku tahu dan tempe Cabe
  • Cabe/chilli
  • Bawang merah/Onion

Barang barang Penting :
  • Benih yaitu benih padi, jagung, dan kedelai
  • Pupuk
  • Gas Elpiji 3 (tiga) kilogram
  • Triplek
  • Semen
  • Besi baja konstruksi
  • Baja ringan

Barang Kebutuhan Pokok Hasil Industri/Industrial groceries:
  • Gula/Sugar
  • Minyak goreng/Oil
  • Tepung terigu/Wheat Flour
  • Barang Kebutuhan Pokok Hasil Peternakan dan Perikanan:
  • Daging sapi/Meat
  • Daging ayam ras/Chicken
  • Telur ayam ras/ Eggs
  • Ikan segar yaitu bandeng, kembung dan tongkol/tuna/cakalan

Proses Dalam Menghantarkan Produk Dan Jasa


Berikut merupakan aliran aktivitas proses dalam menghantarkan produk dan jasa PT SBN :
  1. Konsumen/Shipper datang ingin memesan container atau mengirim kendaraan (atau General Cargo, Reffer, Curah).
  2. Harus mengisi Shipping Intruction, copy STNK, surat jalan dari kepolisian (kendaraan baru tidak diwajibkan melampirkan surat jalan dari kepolisian), serta menjelaskan detail barang. Jika ingin mengirim barang dijelaskan berapa kubik jumlahnya, jika dalam kardus (tinggi x lebarnya), dan jumlah yang ingin dikirim. Jika ingin mengirim kendaraan pastikan tidak ada barang berharga apapun di dalamnya, jika ingin menaruh muatan dalam mobil harus dilaporkan saat membuat SI (shipping instruction), agar barang tersebut terdata (akan di kenakan biaya tambahan), jika shipper tetap tidak mengindahkan perihal tersebut dan tetap menyelundupkan barang maka jika ada kehilangan pihak SBN tidak bertanggung jawab.
  3. Jika sudah lengkap mengisi SI, pihak SBN akan mengecek jenis muatan dan space alokasi di kapal. Jika persyaratan terpenuhi maka setelah itu akan dihitung seluruh biaya yang harus shipper bayarkan atas pengirimannya. Setalah itu shipper dapat membayar melalui kasir maupun transfer. Jika langsung melalui kasir akan dihitung dengan mesin hitung uang setelah itu shipper akan diberi bukti peneriman pembayaran.
  4. Setelah pembayaran selesai, apabila shipper mengirim kendaraan akan mendapat barcode, sedangkan shipper yang akan mengirim barang berupa general cargo (GC) / curah akan mendapat delivery order (DO).
  5. Jika ingin mengirim kendaraan maka shipper boleh menitipkan kendaraan di kantor atau di gudang SBN (DEPO). Mereka harus menyerahkan kunci kendaraan dan foto copy STNK. Nantinya kunci tersebut akan diberi tanda berupa label yang akan di berikan kepada consignee / penerima di pelabuhan tujuan.
  6. Jika cargo maka bisa langsung dari gudang shiper ke CY (Container Yard) dengan menggunakan truk. Shipper juga dapat menyewa alat dan juga menyewa TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dari gudang untuk di bawa ke pelabuhan agar dapat di muat.
  7. Pada saat di muat, muatan kendaraan berupa motor akan diangkut ke atas kapal menggunakan forklift satu per satu. Sedangkan kendaraan berupa mobil dan lainya akan di masukan satu persatu oleh driver yang ada di pelabuhan.
  8. Jika cargo akan di muat menggunakan alat RTG dan akan di taruh di bagian palka.

Masalah-Masalah Yang Dihadapi

Masalah masalah yang dihadapi :
  • Salah satu masalah yang dihadapi adalah rusaknya crane yang berada di dalam kapal sehingga container tidak dapat di turunkan solusi yang di berikan untuk masalah saperti ini adalah menyediakan crane darat dengan cepat sehingga barang dapat di unloading dengan waktu yang cepat.
  • Dan juga masalah dari ketersediaan alat dan sumber daya manusia pada daerah daerah terpecil di Indonesia ini terjadi untuk kapal tol laut yang harus mendistribusikan barang barang nya keseluruh Indonesia dengan terbatas nya alat dan sumberdaya mengakibatkan lamanya waktu untuk unloading barang selain itu kondisi Indonesia yang berpulau pulau (archipelago) juga menjadi kendala dalam pengiriman barang

 Dokumentasi







0 komentar:

Posting Komentar